Di era digital ini, kita semua sudah tidak asing lagi dengan istilah “viralitas” atau “viral”. Namun, apakah kita tahu apa itu yang menyebabkan sesuatu menjadi viral? Bagaimana jika kita mengatakan bahwa “tidak ada jawaban sederhana” untuk menjelaskannya. Tapi, ada satu hal yang pasti: ketika kita berbagi sesuatu di media sosial, banyak orang yang bisa melihatnya.
Mengapa Tikus Menjadi Burung?
Bayangkan kamu sedang memasak makanan di rumah. Kamu suka membagikan foto hasil masakannya di Instagram untuk mendapatkan like dan komentar dari teman-temanmu. Tapi, apa yang terjadi ketika kamu tidak bisa lagi memasak atau membagikan foto? Apakah kamu akan kehilangan semua like dan komentar itu? Tentu saja tidak! Seiring waktu, kamu mungkin kembali memasak dan membagikan foto baru, sehingga seperti tidak ada perbedaannya.
Bagaimana dengan hal yang sama terjadi pada Tikus dalam Dunia Digital. Ketika mereka mengumpulkan banyak like dan komentar dari pengguna media sosial, mereka menjadi viral! Namun, ketika mereka kehilangan semangat atau keseriusan mereka untuk membagikan konten yang berkualitas, mereka juga menjadi tidak viral lagi.
Bahaya Viralitas Isu Sosial
- Terus-menerus berbagi informasi tanpa memikirkan dampaknya dapat menyebabkan hoax dan penyebaran informasi yang salah.
- Menggunakan media sosial untuk menarik perhatian hanya untuk kepentingan pribadi atau bisnis.
Bayangkan kamu sedang berbagi foto yang terlalu ramah dan membuat orang lain marah, dan mereka memutuskan untuk tidak berinteraksi denganmu lagi. Apakah itu sesuatu yang ingin kamu rasakan?
Mengatasi Bahaya Viralitas Isu Sosial
- Sebelum membagikan konten, pastikan kamu sudah membaca dan memahami apa yang sedang diputuskan.
- Tunjukkan kesadaran dan tanggung jawab dalam berinteraksi dengan orang lain di media sosial.
Terakhir, mari kita ingat bahwa media sosial adalah alat untuk berbagi dan menikmati pengalaman bersama. Jangan lupa untuk selalu bertanggung jawab atas apa yang kamu bagikan di internet!